Penanggulangan Gizi Buruk Pdf

On

Routledge intensive russian course rar. AbstractUniversitas DiponegoroFakultas Kesehatan MasyarakatProgram Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatKonsentrasi Administrasi dan Kebijakan KesehatanMinat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak2013ABSTRAKMiftakhul Mu’alimahAnalisis Program Taman Pemulihan Gizi (TPG) dalam Upaya Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang di Kabupaten Jombang Tahun 2012Prevalensi status gizi balita di Kabupaten Jombang (2008-2011) yang dinilai dari BB/U, TB/U dan BB/TB cenderung turun. Pada tahun 2009 PemKab Jombang membuat suatu kebijakan dalam penanggulangan masalah gizi dengan tema “BERTABUR BINTANG”.

Salah satunya dibentuk TPG, dalam 2 tahun TPG yang sudah terbentuk 102 TPG. Survey pendahuluan menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan kader terkait TPG sehingga kader kurang aktif, sikap cenderung positif tetapi partisipasi masyarakat masih kurang, dukungan dari keluarga sebagian besar hanya mengingatkan saja, tidak ada anggaran lebih dari desa, supervisi dari puskesmas belum rutin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa bagaimana pelaksanaan TPG yang ditinjau dari variabel pengetahuan, sikap, persepsi tentang supervisi, ketersediaan sumber daya dan dukungan serta dari aspek pelaksana maupun pembina.Jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Populasi terbagi menjadi 2 yaitu bidan desa sebagai pembina dan kader kesehatan sebagai pelaksana. Informan utama 8 bidan desa dan 8 kader dari 4 puskesmas terpilih dengan kriteria puskesmas yang mempunyai angka prevalensi gizi kurang yang tinggi dan rendah dan juga berdasarkan wilayah geografis. Informan triangulasi tingkat pembina yaitu 8 perangkat desa, 4 petugas gizi puskesmas dan Kasie Gizi Dinas Kesehatan, sedangkan informan triangulasi tingkat pelaksana yaitu 8 ibu balita. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi sedangkan analisisnya dengan content-analysis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kader terkait TPG masih kurang karena belum ada pelatihan bagi kader terkait TPG, pelatihan terkait positif deviance hanya untuk bidan itupun belum semua bidan dan juga petugas gizi. Sikap kader positif dalam mendukung TPG karena dapat membantu menanggulangi balita dengan masalah gizi, tidak ada juknis dan juklak untuk TPG.

Dana untuk program TPG sudah berasal dari swadaya masyarakat yang berupa donatur, jimpitan dan ADD tetapi dalam pelaksanannya dana masih menjadi kendala utama. Sarana prasarana dari Dinas Kesehatan hanya berupa peralatan masak, makan dan minum serta papan TPG selebihnya memakai peralatan posyandu.

AbstractUniversitas DiponegoroProgram PascasarjanaProgram Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatKonsentrasi Adminstrasi dan Kebijakan KesehatanMinat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak2011ABSTRAKZaenab IsmailAnalisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Sorong Provinsi Papua Barat Tahun 2010xvii, 108 halaman + 33 tabel + 6 gambar + 12 lampiranPrevalensi balita gizi buruk di kota Sorong Provinsi Papua Barat pada tahun 2008, 2009 dan 2010 berturut-turut adalah 3,59%;1.1%;1,9%. Implementasi suatu program dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program penanggulangan gizi buruk di puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Sorong Provinsi Papua Barat tahun 2010.Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth intervieuw) menggunakan pedoman wawancara. Ada 5 puskesmas yang diteliti dengan informan utama adalah pelaksana program.

Informan triangulasinya adalah keluarga/orang tua balita gizi buruk, kepala puskesmas dan kepala seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Sorong Provinsi Papua Barat.Hasil Penelitian menunjukkan implementasi program belum berjalan sesuai standar pelaksanaan dari Depkes, dikarenakan komunikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Sorong melalui sosialisasi program belum optimal. Ketersediaan sumber daya yang meliputi sumber daya tenaga pelaksana belum memadai karena hanya petugas dengan latar belakang pendidikan gizi yang menjalankan program sedangkan tenaga lain tidak terlibat. Belum ada tim asuhan gizi disemua puskesmas, selain itu sebagian besar tenaga belum mendapatkan pelatihan.

Pengelolaan dana program tidak sesuai dengan unit cost. Sarana dan prasarana tidak memadai dan masih ada puskesmas yang tidak layak. Petugas pelaksana sangat mendukung program namun kurangnya transparansi dan sosialisasi mengakibatkan kurangnya komitmen. Tidak ada kewenangan maupun SOP yang diberikan dari Dinas Kesehatan Kota Sorong kepada Puskesmas.

2016

Penanggulangan Gizi Buruk Pdf Gratis

Selain tidak ada supervisi terhadap pelaksana program gizi.Disimpulkan bahwa implementasi program penanggulangan gizi buruk di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Sorong Provinsi Papua Barat tahun 2011 belum optimal. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Sorong untuk meningkatkan sosialisasi program penanggulangan gizi buruk ke seluruh pelaksana program termasuk kepala Puskesmas yang berada di wilayah kerja DKK Sorong, membentuk tim asuhan gizi dan Pelatihan.

Pengalokasian dana dilakukan tepat sasaran dan sarana prasarana untuk kemudahan pelayanan dilengkapi.